Awalan untuk Tahun yang Baru

Ambis. Bisa saja saya mendapatkan julukan tersebut setelah membuat postingan ini.

Tapi benar adanya memang ada keinginan untuk selalu berusaha menggapai suatu tujuan ataupun cita-cita. Termasuik ditahun baru 1445 H ini.

Seperti sekarang, ada beberapa keinginan yang harus saya kejar untuk menata hidup yang lebih tertata menepati ladang yang harus segera dipanen dan berganti musim tanam.

Sawah belakang

Tidak lain karena 6 bulan terakhir seperti tanpa arah tujuan. Sebelumnya ada tapi ternyata hilang.

Tidak mungkin saya hidup dalam kemunduran, untuk itu ada langkah sederhana yang harus saya lakukan:

  • Manajemen keuangan yang lebih baik
  • Aktivitas yang lebih tertata
  • Keteguhan yang lebih kuat
  • Menjalankan amanah dengan kesungguhan

Upgrade Manajemen Keuangan

Tahun lalu saya masih mencatat pengeluaran dan pemasukan walaupun tidak ada detail yang spesifik.

Walaupun sudah dibantu dengan sebuah aplikasi, sayangnya masih saja kekurangan pada beberapa skenario.

Sehingga pada akhir bulan Juni kemarin saya memutuskan untuk membuat pembukuan keuangan cukup dengan Google Spreadsheet.

Alasannya? kolom dan opsi lebih fleksibel karena bisa dibuat sesuai kebutuhan tanpa ada limitasi kategori pengeluaran atapun pemasukan.

Pada poin ini ada 3 hal yang saya tekankan: kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.

Berusaha memilah mana yang investasi dan mana yang hanya sekedar keinginan sementara.

Harapan saya pada poin ini tidak lain untuk menutup kebocoran penghasilan. Pada sisi lain juga untuk menekan nafsu “mending nyesel beli daripada nyesel gak beli.”

Aktivitas Lebih Tertata

Tahun 2023 saya anggap adalah tahun penuh tantangan. Tidak lain karena banyak tanggung jawab yang harus diemban.

Saya harus teliti dalam membagi waktu mulai dari jam, hari, minggu, dan bulan.

Pembagian waktu tersebut untuk kehidupan pribadi, kehidupan sosial, dan kehidupan kerja.

Walaupun sampai sekrang belum menemukan pola yang pas tapi ketika bertanya kepada orang yang lebih berpengalaman mereka hanya memberikan saran, “miliki jam terbang yang lebih tinggi.”

Usaha yang saya coba adalah membuat penjadwalan untuk kantor dan juga to do list ketika sudah berada di rumah.

Keteguhan yang Lebih Kuat

Enam bulan rasanya pendirian saya sedikit terombang-ambing. Kemudian saya mantapkan untuk mencari tujuan baru.

Tidak berpacu ke pencapaian, tapi saya tekankan untk menikmati proses apa yang akan terjadi.

Biarkan yang lalu hancur. Bukan berarti lari dari tanggung jawab karena apa yang dulu dikejar ternyata sudah kosong tidak berisi.

Kemudian juga terdorong oleh cerita kawan, “untuk apa mengejar yang tak bisa dicapai.”

Sehingga saya pun lebih baik mengejar apa yang sekiranya dapat digapai, juga nanti pastinya bisa berakhir pada tujuan yang lebih jauh.

Menjalankan Amanah

Merupakan ujian yang berat karena ada banyak amanah yang dipercayakan ke saya beberapa minggu terakhir.

Beberapa sudah ditolak dengan halus namun tetap berakhir dengan, “Mas Ragil coba dulu, kalau nejengan yang pegang saya yakin bisa mas njenengan.”

Kesempatan yang langka memang dengan umur yang belum genap 30 tahun sudah mendapatkan kesempatan itu.

Harapan saya semoga saja tidak kandas ketika kepercayaan itu ada di tangan saya.

Pada tahun ini saya juga berhutang budi kepada seseorang yang membuka pandangan saya. Dimana saya dulu selalu bertanya kepada diri sendiri, “apakah saya berhak meminta itu?”

Ternyata tak ada salahnya kita menjadi egois karena kita adalah manusia.

Berusaha menjadi cukup untuk jadi cukup.

Damay juga berkata, “Tapi coba pelan dulu aja, nanti kalau udah tau plus-minusnya baru bikin evaluasi gimana biar targetnya bisa sesuai plan awal sesuai kenyamanan dan kondisi.”

Ada pula kita sering mendengar ucapan,

“yang penting kita bersyukur apa yang sudah kita miliki.”

-Om Mobi

Sehingga lebih baik berusaha semampunya jangan sampai menyiksa diri dan merasa menjadi korban. Mencoba menjalankan dan hapus rasa itu sebelum terasa menyakitkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini